Minggu, 16 November 2008

KOMUNIKASI

Bisnis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

Bentuk dasar kepemilikan bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:

  • Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
  • Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
  • Perseroan: Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
  • Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Klasifikasi

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

ABOUT GMKI

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia adalah organisasi kemahasiswaan yang didirikan pada tanggal 9 Februari 1950. Namun Christelijke Studenten Vereeniging op Java (CSV) yang menjadi cikal bakal GMKI telah ada jauh sebelumnya dan berdiri sejak 28 Desember 1932 di Kaliurang.

Sejarah

Berdirinya CSV tidak terpisahkan dengan peranan Ir. C.L Van Doorn, seorang ahli kehutanan yang mempelajari aspek sosial dan ekonomi khususnya ilmu pertanian dan kemudian memperoleh doktor di bidang ekonomi serta sarjana di bidang teologi.

Dengan adanya mahasiswa di Indonesia dan bersamaan dengan berdirinya School tot Opleiding van Indishe Artsen (STOVIA) tahun 1910-1924 di Batavia. Selain itu, berdiri juga Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) di Surabaya (1913), Sekolah Teknik di Bandung (1920), Sekolah Kedokteran Hewan di Bogor (1914) dan Sekolah Hakim Tinggi di Jakarta (1924). Pada tahun 1924 terbentuklah Batavia CSV dan inilah cabang CSV yang pertama.

Kurun waktu 1925-1927 para mahasiswa di Surabaya yang tergabung dalam Jong Indie aktif melakukan penelaahan Alkitab. Kelompok ini bersama Batavia CSV mengadakan Konferensi di Kaliurang pada bulan Desember 1932. Pembicara-pembicara utama kegiatan tersebut adalah Dr. J. Leimena, Ir. C.L van Doorn dan Dr. Hendrik Kraemer. Selain itu, beberapa sumber menyebut bahwa Amir Sjarifuddin juga terlibat dalam CSV op Java. [1] [2]

Jumlah anggota CSV op Java dalam kurun waktu 1930-an sekitar 90 orang. Cabang-cabangnya baru ada di kota-kota perguruan tinggi di Jawa (Jakarta, Bogor, Bandung dan Surabaya). Walaupun kecil dan lemah namun keberadaan CSV op Java telah berhasil meletakkan dasar bagi pembinaan mahasiswa Kristen yang akan dilanjutkan GMKI di kemudian hari.

Sejumlah mahasiswa kedokteran dan hukum di Jakarta memutuskan untuk membentuk suatu organisasi mahasiswa Kristen. Organisasi itu untuk menggantikan CSV op Java yang sudah tidak ada. Dalam pertemuan di STT Jakarta tahun 1945, dibentuk Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) dengan maksud keberadaannya sebagai Pengurus Pusat PMKI. Dengan demikian Dr. J. Leimena dipilih sebagai Ketua Umum dan Dr. O.E Engelen sebagai Sekretaris Jenderal. Tetapi karena Leimena sibuk dengan tugas-tugas sebagai Menteri Muda Kesehatan, tugas-tugasnya diserahkan kepada Dr. Engelen.

Kegiatan-kegiatan PMKI tidak jauh berbeda dengan CSV op Java dengan Penelahaan Alkitab salah satu inti kegiatannya. Keanggotaan PMKI sebagian besar adalah mahasiswa yang memihak pada perjuangan kemerdekaan. Terbentuklah PMKI di Bandung, Bogor, Surabaya dan Yogyakarta (setelah UGM berdiri) segera menyusul.

Tak lama setelah PMKI lahir, awal tahun 1946 muncul organisasi baru dengan menggunakan CSV di Bogor, Bandung dan Surabaya dengan “CSV yang baru” dan tidak menjadi tandingan PMKI. Kesamaan kedua organisasi ini adalah merealisasikan persekutuan iman dalam Yesus Kristus dan menjadi saksi Kristus dalam dunia mahasiswa.

Masuknya Jepang ke Indonesia mengakhiri eksistensi CSV op Java secara struktural dan organisatoris. Pemerintah pendudukan Jepang melarang sama semua kegiatan-kegiatan organisasi yang dibentuk pada jaman Belanda. Secara prakatis CSV op Java tidak ada lagi sejak tahun 1942. Sepanjang sejarahnya, CSV op Java dipimpin oleh Ketua Umumnya Dr. J. Leimena (1932-1936) serta Mr. Khouw (1936-1939). Sedangkan sekretaris (full time) dijalankan Ir. C.L Van Doorn (1932-1936).

Dengan berakhirnya pertikaian Indonesia dengan Belanda, tahun 1949 berakhir pula “pertentangan” antara PMKI dengan CSV baru tersebut. Tanggal 9 Februari 1950 di kediaman Dr. J. Leimena di Jl. Teuku Umar No. 36 Jakarta, wakil-wakil PMKI dan CSV baru hadir dalam pertemuan tersebut. Maka lahirlah kesepakatan yang menyatakan bahwa PMKI dan CSV baru untuk meleburkan diri dalam suatu organisasi yang dinamakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan mengangkat Dr. J. Leimena sebagai Ketua Umum hingga diadakan kongres. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan sangat penting dan suatu moment awal perjuangan mahasiswa Kristen yang tergabung dalam GMKI maka pada kesempatan itu Dr. J. Leimena menyampaikan pesan penting yang mengatakan:

"Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKImenjadilah suatu pusat sekolah latihan (leershool) dari orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah merupakan Gesellschaft, melainkan ia adalah suatu Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam Nusa dan Bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan"

GMKI kemudian berkembang dengan berdirinya cabang-cabang GMKI di berbagai wilayah Indonesia. Dalam transisi kepemimpinan nasional di era Ode Lama, Orde Baru, era Reformasi dan pada masa kini, GMKI mencoba memainkan perannya sebagai wujud semangat nasionalisme dan ekumenisme.


Perkembangan GMKI

Saat ini, GMKI memiliki 65 cabang yang tersebar di kota-kota perguruan tinggi di berbagai provinsi di Indonesia. GMKI merupakan tempat persiapan kader dengan kompetensi dalam iman, ilmu, kepemimpinan dan kepekaan sosial yang dapat diaplikasikan dalam tiga medan pelayanannya yakni, gereja, perguruan tinggi dan masyarakat.

Dalam melakukan Pelayanannya, GMKI membangun kerjasama dengan beberapa institusi seperti Gereja, Universitas, LSM, MEDIA, aktif dalam Kelompok Cipayung (GMKI, GMNI, PMKRI, HMI, PMII) dan FKPI (Forum Kebangsaan Pemuda Indonesia) dengan berbagai program kerjasama. GMKI juga berafiliasi dengan Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia (WSCF) dan saat ini membangun jaringan dengan Perkumpulan Organisasi Kristen dalam bidang Sosial se-Asia (ACISCA).

Mengenali kreativitas

Mengenali kreativitas

Hampir semua orang bicara tentang kreativitas. Bahkan dalam persepsi banyak orang, kreativitas adalah salah satu syarat penting untuk bisa menjadi orang yang berharga, baik dalam karir maupun dunia usaha. Jadi apa sesungguhnya kreativitas itu? Berikut adalah sekilas info seputar pengertian dan makna kreativitas.

  • Kreativitas adalah ekspresi alami setiap orang

    Seorang bocah yang diamati sejak usia dini telah menunjukan keingintahuan yang tinggi dan sangat terbuka terhadap lingkungannya. Jika keinginan itu dibiarkan bebas di alam intuisi kekanakannya, mungkin si anak akan mampu melahirkan sebuah aktivitas tertentu seusai dengan daya imajinasi dan intusisinya. Apa yang dilakukannya adalah sebuah bentuk kreativitas yang dilakukan dengan antusiasme seorang bocah.

  • Kreativitas adalah sesuatu yang seringkali hilang untuk waktu yang panjang

    Ketika menjadi dewasa, kita seringkali merasakan banyak faktor eskternal yang mempengaruhi dan menyebabkan kita tumpul, tak bisa berpikir kreatif dan kehilangan inisiatif. Andai bisnis yang kita bangun tengah melaju bagus ke milenium ketiga, mungkin kita malah tak berusaha mengembangkannya jika memang sedang kehilangan kreativitas ini.

  • Kreativitas adalah bagian integral dari keberhasilan sebuah tim.

    Kreativitas selalu menjunjung tinggi nilai keaslian, ekspresif dan daya imajinatif. Sebuah organisasi, apapun bentuknya, seharusnya bisa mengembangkan sinergi ini di semua lapisan anggotanya agar bisa menarik keuntungan lebih dari keahlian, bakat dan kearifan yang dimiliki para anggotanya. Urun rembug gagasan akan melahirkan kebanggaan bersama dalam dunia kerja dan meningkatkan kerjsama tim.

  • Kreativitas adalah metode mencapai sasaran

    Satu aspek terpenting dalam upaya mencapai target organisasi adalah secara terus menerus memberikan nilai terhadap setiap kontribusi dan kreativitas anggota organisasi. Pengembangan kreativitas akan selalu melahirkan banyak metode baru dengan model pendekatan yang berbeda dan unik dalam penyelesaian suatu masalah.

  • Kreativitas adalah proses memunculkan sesuatu yang baru agar diakui ada

    Agar sebuah kreativitas diakui ada, kelompok anggota perlu membangun motivasi di setiap level tentang pendekatan penyelesaian masalah seberapa menjemukan pun pekerjaan itu. Semakin beragam informasi dan gagasan yang diturunkan oleh sebuah kelompok, maka semakin besar peluang untuk melahirkan sebuah kreativitas.

  • Kreativitas adalah sebuah gagasan yang mengilhami munculnya gagasan yang lain

    Sebagai upaya mengembangkan kreativitas di kalangan karyawan ada baiknya mereka dirangsang untuk ikut memikirkan bagaimana organisasi dikembangkan, bagaimana mereka merasa ikut memiliki organisasi dan memiliki komitmen penuh terhadap organisasi.

LOGO


LOGO FE USU


LOGO FE USU


LOGO GMKI



Lima Prinsip Belajar

1. Mengenali betul apa yang menarik untuk kita Jika kita mengetahui betul apa sesungguhnya yang menarik bagi kita, tentu akan lebih mudah mencari ragam informasi penting yang akan kita pelajari. Tak ada seorang pun yang mampu memberikan informasi tentang apa yang menarik untuk kita pelajari kecuali kita sendiri.

Ada baiknya, sekali waktu, Anda berhenti dulu belajar, lalu tanyakan pada diri Anda sendiri, untuk apa Anda belajar? Jika Anda cukup punya alasannya, tak salah bila Anda mencoba mengujinya dengan mengikuti beberapa tes untuk melihat tingkat pemahaman kita dan cara untuk meningkatkannya. Hal terpenting yang perlu diingat adalah seberapa cepat pun kita bisa memahami suatu informasi, maka informasi itu dengan mudah bisa hilang dari ingatan jika ternyata informasi tersebut bukan seperti sesuatu yang menjadi inti ketertarikan kita.


2. Kenalilah kepribadian diri sendiri. Jika kita tahu betul siap kita dan apa yang kita inginkan, maka mempelajari sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan kepribadian kita menjadi lebih mudah dilakukan. Sebab, apapun yang akan kita pelajari dan pahamai, seringkali menjadi sia-sia jika ternyata tak sesuai dengan kepribadian kita.

3. Rekam semua informasi dalam kata. Langkah yang paling mudah untuk memahami, mengingat dan mempelajari sesuatu adalah dengan kata. Jadi, langkah yang paling mudah dan bijaksana adalah bila kita terbiasa merekam semua informasi itu dengan cara menuliskannya kembali dalam bentuk apa saja. Gambar, coretan dan yang terbaik adalah catatan tertulis buatan tangan sendiri.

4. Belajar bersama orang lain. Cara termudah untuk belajar sesungguhnya adalah bila kita melakukannya secara bersama-sama. Prinsip belajar ini hampir selalu efektif bagi setiap orang, apa pun karakter belajar yang dimilikinya. Selain itu, belajar juga menjadi terasa lebih menyenangkan dan ringan, bila dilakukan secara bersama-sama.

5. Hargai diri sendiri. Belajar memahami dan menyerap informasi akan menjadi lebih terasa bermanfaat dan berarti bila kita menghargainya. Jadi, rencanakan apa yang Anda akan pelajari dan pahami. Setelah itu, cobalah membuat jeda di antara waktu belajar yang Anda laklukan. Setelah itu, lihat seberapa besar tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari suatu informasi atau fakta tertentu. Bila Anda merasa itu berhasil, maka Anda layak menghargai jerih-payah Anda belajar dengan cara apa saja. Misalnya, merayakannya dengan makan enak atau membeli sesuatu yang bisa mengingatkan Anda akan keberhasilan yang Anda pernah capai. [sumber : http://www.tempo.co.id/edunet/ ]

Tujuh Gaya Belajar Efektif

Tujuh Gaya Belajar Efektif

Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Berikut adalah tujuh gaya belajar yang mungkin bisa Anda ikuti

  1. Bermain dengan kata.

    Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.

  2. Bermain dengan pertanyaan.

    Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiaop kali muncuil jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil yang paling akhirnya atau kesimpulan.

  3. Bermain dengan gambar.

    Anda sementar orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu. Jika Anda termasuk kelompok ini, tak salah bila Anda mencoba mengikutinya.

  4. Bermain dengan musik.

    Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara menginat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimanalagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.

  5. Bermain dengan bergerak.

    Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.

  6. Bermain dengan bersosialisasi.

    Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.

  7. Bermain dengan Kesendirian.

    Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang sepetti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri. [sumber http://www.tempo.co.id/edunet/ ]

Sabtu, 15 November 2008

REFLEKSI…….


CINTA DAN KASIH

Kalau engkau terperangkap olehnya, cinta itu menjadi kematian bagimu. Cinta bagai misteri, datang dan pergi tanpa permisi. Anda tak perlu mencarinya karena cinta akan datang dengan sendiri. Anda tak dapat membelinya karena cinta tak dapat dihargai.
Cinta akan lahir dengan sendirinya tanpa kita ketahui kapan, dan tanpa kita ketahui kepada siapa. Jika suatu hari pasangan Anda mengatakan " Aku tak mencintaimu lagi. " Let it go. Biarkan berlalu karena cinta tak dapat dipaksakan. Jika dipaksakan cinta tersebut layaknya sebuah bom waktu, yang akan meledak menjadi kebencian. Let it go. Cinta akan datang kembali kepada Anda suatu waktu, mungkin dari orang yang pernah Anda cintai atau dari seseorang lainnya, Tuhan tak akan membiarkan Anda sendirian. Lalu bagaimana dengan perasaan Anda yang ditinggalkan cinta?Simpanlah dalam-dalam cinta tersebut. Kenanglah sebagai bagian dari masa lalu.Menangislah jika perlu. Berbahagialah karena Anda pernah dicintai, berbahagia karena cinta pernah singgah di hati Anda.Bagaimana jika cinta hilang dalam sebuah perkawinan?Dalam suatu perkawinan cinta adalah cinta yang harus dipertanggungjawabkan, kepada Tuhan dan kepada suami atau istri dan kepada anak ( jika ada ). Anda tak dapat pergi begitu saja dengan mengatakan " Aku tak mencintai kamu lagi." Dalam sebuah perkawinan " Anda " adalah dua yang menjadi satu. " Anda " adalah suami/istri dan anda sendiri. Jangan turuti kemauan anda tapi turuti kemauan "Anda". Bagi Anda yang mencintai, ubahlah makna cinta menjadi KASIH.Cinta itu bersemayam di dalam hati ( bukan di otak atau pikiran ), jika hati anda penuh dengan kasih, cinta tak akan pernah hilang dari diri Anda.Kasih itu indahkasih tidak cemburukasih itu menerima apa adanya dan memberi yang adakasih itu komitmen sehingga seseorang yang mempunyai kasih tak akan melupakan cintanyakasih itu murah hati bukan murah cinta ( dalam hubungan asmara )kasih itu rendah hati bukan merendahkan cintakasih itu mengampuni dan memaafkankasih adalah cinta sejati karena berasal dari Tuhan.Tanamkan kasih di dalam hati Anda sejak awal maka cinta Anda tak akan hilang.Tanamkan kasih maka Anda akan bertahan jika kekasih Anda mengatakan, " Aku tak mencintaimu lagi. " ( Berat memang, apalagi jika kita masih mengasihi dia ).Jika Anda dan pasangan Anda memiliki kasih, Anda berdua boleh berujar :" Orang ke tiga ? Siapa takuttt................"Sebab ada tiga hal yang terpenting dalam hidup ini yaitu iman, pengharapan dan kasih dan yang terbesar diantaranya adalah kasih.

~ Elia Stories
EDIT BY : FEDITA USU

UOUS (Amsal GMKI)

UT OMNES UNUM SINT
(Amsal GMKI)

PENDAHULUAN
Ungkapan Ut Omnes Unum Sint sering kita dengar dalam pertemuan – pertemuan GMKI, mars GMKI ataupun sebagai salam penutupan dalam surat–surat dikalangan GMKI. Sekilas nampaklah empat kata ini indah uuntuk dibaca atau didengar. Namun ungkapan ini lebih mempunyai arti yang sangat penting. Karena memberi arah bagi yang menggunakannya. Hal ini tidak saja bagi GMKI.Tetapi juga menjadi cirri dari Gereja yang universal.
Pengertian dasar Ut Omnes Unum Sint :
Ut Omnes Unum Sint adalah ungkapan dari alkitap dalam bahasa latin. Kalimat yang sama dalam alkitab bahasa Indonesia disebut : “ Supaya mereka semua menjadi satu “. Kalimat ini dari injil Yohanes 17 : 21.
Kalau “ Ut “ dalam bahasa Indonesia disebut “ Agar “ atau “ Supaya “, merupakan suatu pernyataan. Kata ini memberi arti bahwa “ seharusnya atau semestinya menjadi seperti begini. Sebab seperti inilah sesungguhnya “.

Kata “ Omnes “ dalam alkitab bahasa Indonesia disebut “ mereka semua “. Kata ini berarti, semua orang atau semua manusia. Kata “ Unum “ dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kata “ menjadi seperti “, atau “ serupa dengan “ .
Kata “ Sint “ dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kata “ Semuanya menjadi satu “.
Dengan melihat kepada penjelasan diatas, maka pengertian “ ut omnes unum sint “ atau “ agar semua menjadi satu “ memberi arti bahwa : adalah suatu perintah atau pernyataan yang mutlak tentang semua manusia supaya harus menjadi satu. Hal ini terutama pada orang – orang yang telah menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Mereka harus wajib menjadi satu sama seperti yesus kristus dengan bapanya adalah satu. Kata kuncinya adalah “ satu “ . Ini lebih lanjut dimengerti sebagai persatuan, kesatuan ( Unity ).

Unity ( Persatuan, kesatuan ) adalah kata yang sering digunakan dalam alkitab. Pemikiran yang melatarbelakangi istilah ini adalah : adanya kesatuan umat Allah yang dalam perjanjian lama berasal dari satu Bapa. Persekutuan ini digambarkan oleh pemazmur sebagai persekutuan yangh diwarnai dengan kehidupan bersama yang rukun ( Mzm. 133 : 1 )
Dalam perjanjian baru kesatuan ini lebih dimengerti sebagai keadaan akibat dirobohkan dinding pemisah antara orang Yahudi dengan orang Kafiri : antara Yahudi dengan orang yang bukan Yahudi : antara Tuan dan Hamba : antara laki – laki dan perempuan . Semua menjadi satu dalam Yesus Kristus ( Ef , 2 : 12 ; Gal, 3 : 26 – 29 ). Yesus Kristus adalah satu – satunya dasar dari kesatuan umatNya yang beragam itu.

Orang yang percaya adalah saudara – saudara Yesus Kristus. Dan saudara satu terhadap yang lain dalam satu keluarga Allah. Mereka mempunyai satu Allah dan Bapa dari semua ( gal . 4 : 6 ). Mereka dituntun oleh Roh Kudus yang satu menjadi tempat kediaman Allah didalam roh ( Gal . 2 : 22 ). Kecuali itu, mereka juga mempunyai pikiran dan perasaan sebagaimana pikiran Kristus ( Filipi 2 : 5 ), yakni kerendahan diri dan yesus dan ketaaatanNya pada Bapa ( fil. 2 : 8 ).
Injil Yohannes menyaksikan betapa dalamnya keinginan Yesus agar murid – muridNya menjadi satu. Keinginan yesus ini disampaikan melalui doa permohonanNya kepada Bapa. Isi doa Yesus sangat penting, sebab menyangkut eksistensi orang – orang percaya.

Permohonan Yesus “ Supaya mereka semua menjadi satu “ dilandaskan atas dasar kesatuan antara Bapa dan Anak. Kriteria dasar “ Kesatuan “ adalah dasar kesatuan diantara Bapa dan Anak dalam berbagai dimensi. Dimaksud supaya kesatuan yang terjadi diantara orang – orang percaya harus berakar didalam kesatuan Bapa dan Anak ( Yoh. 7 : 21 ). Hanya oleh dan didalam kesatuan yang demikian barulah “ Dunia percaya bahwa Engkaulah ( Bapa ) yang mengutus Aku ( Yesus ). Denagan kata lain, hanya terwujud kesatuan diantara orang percaya,seperti persekutuan Bapa dengan Anak , barulah dunia percaya bahwa Yesus adalah yang diutus oleh Bapa. Model dan cirri persekutuan seperti ini, sangat menentukan misi kita selaku orang percaya di dalam dunia.

Pengakuan tentang satu gereja yang universal dan kudus ( Lihat pengakuan iman Rasuli ) adalah pengakuan yang esensial bagi lumat Allah yang bertolak dari kesadaran akan doa Yesus ini. Kesadaran yang mendorong ,orang percaya untuk tidak menciptakan perbedaan diantara anggota gereja maupun perbedaan diantara gereja – gereja yang lain sebagai abad dan tempat. Juga mengarahkan orang percaya untuk tidak terikat pada perbedaan mengarahkan orang percaya untuk tidak terikat pada perbedaan ras, warna kulit, bangsa, negara, latar belakang tradisi gereja dan hal - hal yang mempertajam perbedaan yang sama. Semua satu ( gerja yang Universal ) didalam Kristus dan Ia sebagai kepala Atasnya.
Namun perlu digaris bawahi kesatuan Kristen yang dimaksud disini, tidak identik dengan Uniformity. Sebab Roh yang satu memberikan karunia yang berbeda – beda ( I Kor. 12 : 4 ). Ini digambarkan dengan “ Satu tubuh banyak anggota “ dengan fungsinya masing – masing. Demikian Kristus adalah kepala atas persekutuanNya. Mereka yang ada dalam persekutuan dengan Kristus serta memiliki karunia yang berbeda – beda adalah “ Manusia ciptaan Baru ”.

PENUTUP
“ Supaya semua menjadi satu “ adalah doa yesus yang tetap aktual hingga kini . dengan menjadi “ satu “, maka dunia percaya bahwa Yesus adalah juru selamat dunia. Kita dipanggil untuk “ menjadi satu “ sama seperti Bapa dan Anak adalah satu. Hendaklah persatuan dan kesatuan ini senantiasa diwujudkan dalam hidup dan pelayanan kita diPerguruan Tinggi, Gereja dan Masyarakat.
Pengenalan GMKI dan Program-Programnya1*
Pendahuluan.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) adalah merupakan organisasi Gerejawi yang bersifat kesatuan, sehingga GMKI juga harus tetapa menjalankan tugas-tugas Gereja dalam aktivitas keseharianya yakni Marturia (Bersaksi), Koinonia (Bersekutu), Diakonia (Melayani). Disamping GMKI sebagai organisasi yang bersifat gerejawi/Kristen GMKI juga tetaplah sebagai Organisasi Kemahasiswaan yang berjiwa Nasionalis. Sehingga GMKI harus tetap menjaga nilai-nilai Ke-Kristenan dan Ke-Indonesiaan dalam memperjuangkan Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan ditengah-tengah bangsa Indonesia.
GMKI Cabang Medan adalah satu dari 51 cabang yang ada di Indonesia. GMKI Cabang Medan lahir pada tahun 1953, telah berusia setengah abad Tahun pada tahun 2008 ini. Dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanannya GMKI Cabang Medan seperti halnya cabang-cabang lain setanah air dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang. GMKI Cabang Medan, memiliki beberapa Struktur dan Infrastuktur yang tidak dimiliki seluruh Cabang-cabang di Nusantara. Misalnya, GMKI Cabang Medan memiliki sebuah Konstitusi yang dinamakan Statuta Cabang GMKI Medan, 16 Komisariat sebagai perpanjangan tangan Badan Pengurus Cabang dalam rangka memudahkan koordinasi kepada anggota berdasarkan latar belakang Perguruan Tinggi ataupun Fakultas tempat kuliah anggota. Satu lagi yang membanggakan adalah GMKI Medan mempunyai sebuah Gedung yang megah dan strategis yang dinamakan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) beralamat di Jl. Iskandar Muda 107A Medan.
GMKI secara Nasional dalam mendaratkan pelayanannya di ketiga Medan pelayanannya membuat sebuah pedoman dalam merencanakan program-programnya dengan selalu melihat pada sifat-sifat yang ada pada diri dan lingkunganya dimana dia berada., yang dinamakan Garis-garis Program dan Kebijakan Umum Organisasi (GBP & KUO). GBP & KUO ini ditetapkan dalam sebuah Forum Nasional yang disebut Kongres, sebagai forum konstitusional tertinggi di GMKI.dimana berisi tentang Tujuan, Arah, Sasaran serta Kebijakan Program dan Aspek-aspek Strategis lainnya dari Organisasi GMKI disusun untuk untuk satu masa bakti (dua tahun) yang dirancang berdasarkan pemetaan kecendrungan lingkungan eksternal GMKI dan analisis strategis terhadap aspek-aspek internal organisasi GMKI serta di dipayungi oleh sebuah Visi dan Misi Empiris GMKI yang disebut Tema dan Sub Tema, ditetapkan secara Priodik melalui Kongres GMKI. Sebagaimana Kongres XXX GMKI Di Kupang Nusa Tenggara Barat menetapkan Tema :“Bangkitlah Menjadi Taruk Bagi Bangsa” (Yesaya 11: 1- 10) dan Sub Tema : “Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan dan Memperjuangkan Demokrasi Subtansial Menuju Persatuan Indonesia Yang Berkeadilan dan Bermartabat”. Untuk masa bakti 2006-2008, sehingga melalui Tema dan Sub Tema ini kita di ajak untuk bangkit menjadi taruk bagi bangsa. Jadi GBP & KUO ini berfungsi sebagai acuan dan pedoman bagi seluruh perangkat Organisasi pada semua aras, dari tingkat pusat hingga cabang dan perangkat Organisasi lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi semua kinerja dan gerak organisasi demi terwujudnya visi dan misi GMKI ditengah-tengah muka bumi.
Demikan halnya GMKI Cabang Medan juga memiliki Garis-garis Besar Program dan Kebijakan Umum Organisasi untuk satu masa bakti yang ditetapkan melalui Konperensi Cabang (Konpercab) GMKI Medan yang merupakan forum tertinggi di tingkat cabang dan disusun berdasarkan Garis-garis Besar Program dan Kebijakan Umum Organisasi GMKI secara Nasional serta disesuaikan dengan kebutuhan dan komplesitas permasalahan ditingkat lokal GMKI cabang Medan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas organisasi.
Dalam perencanan Program kerja BPC GMKI Medan disusun berdasarkan Garis-garis Besar Program dan Kebijakan Umum Organisasi yang diterjemahkan kedalam Arah Strategi dan Kebijakan Umum Organisasi (ASKUO) melalui Sidang Pleno I BPC GMKI Medan, dimana dalam pola pengorganisasianya dibagi kedalam dua bagian pokok, yakni :

- Internal
Pemetaan dan Konsolidasi Organisasi ( Organisasi dan Komunikasi )
Pembinaan Anggota ( Pendidikan Kader dan Kerohanian )
- Eksternal ( Aksi dan Pelayanan )

Gereja
Masyarakat
Perguruan Tinggi

Program Internal

Pemetaan dan Konsolidasi Organisasi

Organisasi dan Komunikasi

Perjalanan hidup sebuah organisasi akan sangat dipengaruhi olah tahap-tahan perubahan zaman sehingga dibutuhkan suatu penataan dan penanaman nilai-nilai dasar organisasi serata membangun pola hubungan dan interaksi yang baik dalam organisasi untuk menciptakan keharmonisan gerak dari seluruh komponen yang ada di jajaran GMKI Medan agar pergerakan yang dilakukan GMKI Cabang Medan dapat tetap dengan mantap berjalan sinergi dengan nilai-nilai dasar GMKI. Sehingga dirumuskan sebuah strategi dasar GMKI Medan untuk dua tahun kedepan dalam penataan dan pemantapan konslidasi organisasi sbb :
Melakukan revisi, sosialisasi dan penetapan PDSPK sesuai kebutuhan dan kapasitas GMKI cabang Medan serta format aksi dan pelayanan dan juga melakukan kombinasi format pelatihan kepemimpinan dan ketrampilan yang konstektual dan kreatif.
Membangun jaringan media dan komunikasi dalam penguasaan opini publik, secara khusus dalam upaya memainkan fungsi kontrol sosial dan pengelolaan internal GMKI Cabang Medan yang lebih profesional.
Pembinaan Anggota
Pendidikan Kader dan Kerohanian
Sudah pasti memang sebuah organisasi kader seperti GMKI memiliki sebuah sistem pendidikan kader yang jelas, dan terpadu dalam melakukan pembinaan-pembinaan terhadap anggotanya, serta menerapkan sebuah konsep pembinaan Spritualitas kader yang dapat membangun Sensivitas kader dalam melihat permasalahan di dalam diri dan lingkunganya. Dengan melakukan Revisi, Sosialisasi dan penetapan Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader (PDSPK) GMKI sesuai kebutuhan dan kapasitas GMKI Cabang Medan serta format aksi dan pelayanan dan juga melakukan kombinasi format pelatihan kepemimpinan dan ketrampilan yang konstektual dan kreatif.
Program Ekternal
Aksi dan Pelayanan
Melalui bidang ini GMKI Cabang Medan akan selalu berada di tengah-tengah pergumulan di ketiga Medan pelayanan GMKI (Gereja, Masyarakat dan Perguruan Tinggi), sehingga GMKI dapat menjadi garam dan terang bagi lingkungan tempat dimana dia berada melalui kabar keselamatan dan suara-suara kenabian yang disuarakanya.
Gereja
Melakukan Pengembangan wacana Oikumene melalui jaringan-jaringan interdenominasi dan dalam bentuk praksis melakukan kegiatan (aksi) bersama dalam menjawab tantangan diri gereja dan lingkungannya Sehingga terbangunnya kesadaran di antara Gereja dan ormas-ormas Kristen dalam perwujudan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat bangsa dalam flatform dan langgam kerja yang sama.
Masyarakat
Optimalisasi kehadiran GMKI cabang Medan dalam merespon berbagai fenomena otonomi daerah dengan langkah pembangunan aliansi taktis dan strategis dengan lembaga lain, dan terlibat secara aktif dalam penyelesaian problematika rakyat, menyangkut kebijakan-kebijakan publik pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
Perguruan Tinggi
Membuka peluang dan kesempatan bagi mahasiswa dalam menyampaikan gagasan, ide dan pemikirannya dalam proses pengambilan keputusan di Perguruan Tinggi dalam suasana yang transparan dan terbuka dan turut serta dalam menciptakan iklim Perguruan Tinggi yang kondusif untuk melakukan Tridarma-nya, bebas dari kepentingan; partai politik, kekerasan (premanisme), kelompok-kelompok fundamentalisme yang dapat menggeser hakikat dan fungsi Perguruan Tinggi, sehingga secara perlahan konsep Teching university dapat berubah menjadi Research university.
Penutup
Demikianlah materi pengenalan GMKI Cabang Medan dan progaram-programnya ini kami sampaikan. Akhirnya kami harapkan melalui masa perkenalan ini seluruh peserta Masa Perkenalan GMKI cabang Medan dapat mengenal dan mengetahui akan keberadaan GMKI lebih jauh, sehingga dapat menentukan sikap apakah ikut atau tidak bergabung bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dalam mengarungi samudera menuju kota impian damai sejahtera dimuka bumi.

Akhir kata :
Tinggilah Imanmu,
Tinggilah Ilmumu dan
Tinggilah Pengabdianmu.
Ut Omnes Unum Sint

Syalom..........!!!!!!!!!!!

Dasar dan tujuan GMKI

Dasar dan tujuan GMKI

Dasar
Dalam lintasan sejarah GMKI mengalami pergumulan yang panjang mengenai dasar organisasi. Hingga tahun 1980 GMKI berdasarkan alkitab yang mnyaksikan yesus kristus ialah anak Allah dan juru slamat. Hal ini terjadi akaibat perbedaan pandangan akan dasar/ azas dari GMKI serta dikeluarkanya UU no 5 tahun 1980 tentang pancasila sebagai satu-satunya azas di Indonesia. Maka setiap organisasi yang hidup dan beerkmabang di Indonesia “harus” berazaskan pancasila. Dengan kata lain pancasila adalah dasar negara (Anggran Dasar pasal 2).
Apabila lebih jauh kita melihat dasar dari GMKI pertama sekali yang kita harus pahami adalah visi dan misi dari GMKI itu sendiri.
Visi adalah : cita-cita, yang menjadi alasan utama mengapa lembaga ini hadir maka cita-citanya GMKI adalah menghadirkan “syalom” Allah. Pengertian syalom dalam hal ini adalah “damai sejahtera” yaitu kebenaran, keadilan dan segala sesuatu yang menciptakan dan memberi dampak yuang baik bagi sekitar pelayanan kita. Visi adalah penunjuk arah, ataupenuntun yang mendorong kita untuk melakaukan usaha-usaha untuk mewujudkan visi tersebut. Dan usaha-usaha dikenal dalam istilah “misi“ organisasi. Oleh sebab itu misi GMKI adalah usaha GMKI dalam mewujudkan “syalom” Allah yang bertuyjuan seperti yang termaktub dalam anggaran dasar pasal 3 tentang tujuan. Pada pembahasan kali ini saya tidak akan memperpanjang perdebatan tentang apakah dasar/azas GMKI pancasila atau allkitab. Apabila visi (cita-cita) menghadirkan syalom itu ada apada alkitab karenaya segala sesuatu yang kita lakukan untuk mewujudkan visi tersebut berdasarkan alkitab karena pesan syalom itu ada tertulis dalam alkitab.
Alkitab merupakan pedoman dasar dari gerakan mewujudkan syalom Allah akan tetapi GMKI adalah gerakan mahasiswa Kristen Indonesia, meruakan bagian dari bangsa Indonesia, karena bagian yang integral dari bangsa Indonesia, hidup bertumbuh serta berkembang di Indonesia konsekuensi logis secara hukum mengikuti aturan dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pancasila dasar negara Indonesia, pancasila sebagai ideology bangsa yang mengandung dimensi sifat inklusif, nondiskriminatif, kebersamaan warga negara factor integrative dan keadilan sosial. Dimana pancasila memuat dimensi religius, yaitu KeTuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap yang mengandung nilai – nilai universal.
Oleh sebab itu secara organisasional dan secara hukum di dalam Anggaran Dasar GMKI/Anggaran Rumah Tangga GMKI azas GMKI adalah pancasila, tetapi penting untuk diingat dasar dan semangat gerakan dalam rangka menghadirkan syalom Allah adalah Alkitab.

TUJUAN
Seperti yang termaktub dalam Anggaran Dasar GMKI pasal 3 :
Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi untuk mengenal Yesus Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
2. Membina kesadaran selaku warga Gereja yang esa ditengah-tengah mahasiswa dalam kesaksian memperbahurui masyarakat dan gereja
3. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dengan menjalankan panggilan Kristus ditengah-tengah masyarakat, gereja dan perguruan tinggi bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran dan cinta kasih ditengah-tengah manusia dan alam semesta
Adalah tujuan GMKI dalam rangka mewujudkan Syalom Allah. Rumusan tujuan GMKI tersebut mengandung tiga aspek :
- Marturia
- Koinonia
- Diakonia

Untuk menciptakan Syalom Allah maka dilakukan usaha – usaha yang sejalan dengan azas organisasi. Rumusan tujuan GMKI dan juga merupakan bagian dari perjuangan GMKI dalam mencapai tujuan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UU D 1945.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diperlukan aksi yang nyata di ketiga Medan pelayanan GMKI ( Gereja , Perguruan Tinggi, dan Masyarakat ) mengingat visi menghadirkan Syalom Allah dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka perangkat – perangkat yang dapat menjalankan usaha tersebut yaitu : Peraturan, pengurus, program, dana, serta kehidupan Organisasi. Yang mendukung berjalannya gerakan dan pelayanan GMKI.

PENGENALAN AD/ART GMKI

PENGENALAN AD/ART GMKI
ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

I. Pendahuluan
Suatu 0rganisasi dapat dikenal melalui AD/ART dan peraturan pengatur lainnya. Anggaran Dasar tesebut dapat disebut sebagai aturan permainan dalam suatu organisasi sehingga setiap komponen organisasi dapat berjalan dalam rel yang sudah ditentukan.
Kontitusi merupakan hukum yang mengikat anggotanya maupun lembaga organisasi disegala tingkatan. Mengingat semua itu, sangat penting bagi anggaota untuk mengerti dan memahami konstitusi dan peraturan pendukung lainnyayang ada dalam organisasi GMKI. Dengan demikian ia akan mengenal semangat GMKI, identitas GMKI dan nanti akan menjiwainya, hal ini sangat penting. Setelah menjiwai GMKI, hal lain yang tak kalah penting soal perlu memahami aturan permainan sehingga tahu batasan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh masing-masing anggota, pengurus dan lembaga. Dengan pemahaman dan penghayatan yang benar tentang konstitusi kita dapat berharap organisasi Anggaran Dasar GMKI dapat berjal;an dengan baik dan potensi yang ada dapat dikembangkan dengan optimal.

II. Aspek Theologis
Kitas sadari bahwa setiap konstitusi suatu organisasi mempunyai aspirasi yang merupakan unsur tetap yang menjiwai kehidupan suatu organisasi. Demikian pula nampak di dalam GMKI. Dapat kita maklumi dan rasakan ada 4 ( empat ) hal yang merupakan unsur tetap yang harus selalu dipertahankan oleh gerakan ini yang harus selalu dan semakin dicemerlangkan agar gerakan ini benar-benar hadir sebagai gerakan yang berpribadi ditengah-tengah lingkungannya.
Unsur tetap dari organisasi ini pertama terletak pada dasar organisasi yakni “Alkitab” yang menyaksikan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Jru selamat dalam kesaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus ( AD GMKI pasal 3). Didalam Alkitap itulah terkandung filosofi organisasi, yang kemudian dalam rumusan mukadimah diperjelas Tuhan Yesus selaku Tuhan dan Juru selamat itu. Karena itu organisasi ini tidak da[pat melepaskan diri dari Karya Penyelamatan Allah terhaadp dunia dan alam semesta ini. Bahkan ia berada dalam sejarahKarya penyelamatan itu merupakan bagian dari Karya Penyelamatan Allah dalam sejarah manusia. Ini berarti bahwa hakelat GMKI adalah gerakan penginjilan dalamlingkungannya. Dalam kesadarannya sebagai salah satu alat dari karya penyelamatan Allah di dalam dunia ini pada umumnya dan secara khusus ditenganh – tengah dan melalui kehidupan kemahasiswaan maka penugasan Yesus Kristus selaku juru selamat dunia pada murid – muridNya ( Mat. 28 : 18 – 20 ), untuk menyelamatkan dunia dengan mendirikan tanda – tanda syalom ( Luk. 4 : 18 – 21 ). Alkitap telah merupakan basis kehidupan organisasi, landasan pijak an pengaruh jalannya gerakan. Alkitap akan pula landasan satu – satunya yang harus tetap dipertahankan dan filosofi yang terambil dari Alkitap ini yang menghubungkan gerakan dengan Gereja Tuhan dan menjadikannya bagian Gereja Tuhan itu sendiri. Oleh kaena itu Alkitap akan merupakan pula “batu uji” bagi setiap yang diabsorb dalam kehidupan gerakan atau setiqap karya yang hendak dinyatakan gerakan .

Unsur tetap yang kedua, adalah bahwa GMKI merupakan bagian dari Gerja yang Am dan rasuliitu. Secara fisik GMKI merupakan kumpulan orang percaya yang beribadah kepada Tuhan dan Karena itu GMKI juga menampakkan “Gereja yang kelihatan”. Namun GMKI bukan “ Gereja” dalam pengertian dominasinya yang sering muncul dalam hidup kegerejaan. Sebagai Gereja yang Am ini maka GMKI akan terlibat dalam kegiatan yang oikumenis.
Unsur tetap yang ketiga, bahwa GMKI adalah organisasi mahasiswa Kristen. Penekanan pada kata “mahasiswa” telah membedakan dari organisasi lain yang sejenisnya misalnya Organisasi Pemuda Gereja maupun Pemuda Kristen. GMKI mau menunjukkan bahwa basis kegiatannya adalah mahasiswa dan ruang lingkup kegiatannya adalah dimana mahasiswa itu. Bila dikatakan bahwa basis dan truang lingkup organisasi ini mahasiswa berarti sebagaimana status dan fungsi mahasiswa itu dalam perilakunya maka disitu pula hendaknya tekanan kegiatan ini dinyatakan. Kedudukan GMKI sebagai organisasi yang bergerak di kalangan mahasiswa dimana aksentuasi pada mahasiswa adalah suatu kehidupan yang temporer dimana keberadaan mereka didalam kampus sangat terbatas. Arus datang dan pergi mahasiswa sangat tinggi/cepat akhir akhir ini dengan adanya serangkaian peraturan baru di perguruan tinggi. Dengan situasi yang demikian dengan waktu yang relatif terbatas GMKI sebagai organisasi kader harus mampu untuk melaksanakan tugas investasi manusiawi bagi anggotanya. Oleh karena itu aspek kemanusiaan itu selaku unsure tetap senantiasa nyata dalam kegiatan dirinya bersama aspek lainnya, agar masalah waktu dapat dijawab dengan sebaik baiknya melalui program-programnya.
Unsur tetap yang keempat adalah bahwa GMKI merupakan organisasi yang lahir dan bertumbuh di Indonesia yang berarti ia merupakan bagian mutlak dari bangsa ini. GMKI haruslah dapat menampilkan sifat keIndonesiaan yang kristiani dalam perilakunya karenaia memang berasal dan hidup di bumi Indonesia. Harus dihindarkan kemungkinan GMKI menjadi asing bagi lingkungan budayanya serta pergu,ulan bangsanya. Barometer terhadap keadaan ini bagi GMKI adalah bagaimana pendapat masyarakat bagi GMKI itu sendiri.Apakah masyarakat menganggap bahwa GMKI adalah bagian dari dirinya ataukah sesuatu makhluk asing yang pernah ditolak. Karena itu GMKI hatrus senantiasa apakah kegiatannya yang telah digariskan telah memenuhi aspek ini ataukah hanyalah merupakan suatu proses elienasi (pengasingan) dari lingkungannya. Namun ini juga tidak berarti bahwa GMKI harus terisolir dari hidup persekutuan yan Am sebagai bagian dari gereja Tuhan hanya karena memikirkan usaha pengakaran diri ditengah tengah hidup berbangsa. Usaha GMKI adalah menapilkan sikap keIndonesiaan yang kristiani adalah bahwa pada suatu pihak GMKI benar benar merupakan bagian dari masyarakatnya dan pada sisi lain sifat Am sebagai gereja Tuhan dalam pergaulan oikumenisme juga harus senatiasa dinyatakan sebagai bagian dari kediriannya.

II. Pemahaman Materi AD /ART
1. Arti AD dalam suatu organisasi
Adalah aturan permainan yang memberikan batasan dan ruang gerak dari suatu organisasi. Aturan permainan ini terlahir dari adanya suatu wawasan tentang bentuk, motivasi, langgam, dan gaya dari suatu kehendak yang terjelma dalam bentuk tindakan yang teratur. Arti bagi GMKI adalah bahwa aturan permainan ini lahir dari wawasan yang dipenuhi berbagai factor yakni, kondisi sebagai mahasiswa dalam ruang lingkup dunia perguruan tinggi dan hidup keimanan selaku warga gereja. Dua factor tersebut berpadu dan melahirkan kehendak untuk mencarikan sintesa guna menjawab tantangan yang ada.
2. AD/ART adalah aturan permainan atau aturan dasar dari organisasi GMKI. Anggaran dasar adalah aturan pokoknya dan anggran rumah tangga adalah kelengkapan dari aturan pokok tersebut. Pada anggaran dasar terdapat “Pembukaan” yang berisikan motivasi dasar dan sejarah lahirnya GMKI. Motivasi dsar dan sejarah berdirinya GMKI harus selalu menjadi perhatian anggota GMKI terutama fungsinaris karena didalamnya terdapat “identitas yang harus mewarnai kehidupan gerakan”.

Sistematika AD/ART
Anggaran Dasar
Pembukaan, 5 alinea
Ketentuan Pokok, pasal 1-4
Sistem Organisasi, pasal 5-9
Lain-lain, pasal 10-12
Anggararan Rumah Tangga
Uraian tujuan, pasal 1
Uraian sistem organisasi, pasal 2-9
Atribut Organisasi, pasal 10
Hierarki juridis, pasal 11-12

3. Makna Pembukaan dari AD/ART
Pembukaan mengandung lima alinea yang terdiri dari empat alinea pertama yang berisikan motivasi dasar dan pandangan teologis organisasi dan alinea kelima merupakan “laporan” sejarah berdirinya GMKI.
Alinea I. Menunjukkan suatu pengakuan (credo) yang berpusat pada Yesus Kristus atau Kristosentris. Pengakuan ini adalah pengakuan yang umum dipakai oleh Gereja Tuhan. Melalui kehadiran Yesus Kristusitulah kita mengnal Allah yang Ia nyatakan kepada kita selaku BapaNya (Yoh. 14 :6-10; 1:12). GMKI juga mengakui bahwa kehadiran Yesus Kristus dalam sejarah adalah untuk mnyelamatkan dan membaharui (Yoh. 3 : 16, Gal. 5 : 21)
Alinea II. Perbuatan Allah dalam alinea I diatas adalah anugerah Allah yang dinyatakan kepada manusia. Anugerah Allah itu yang dihayati oleh manusia kepada mereka dipanggil untuk memberi jawab (respon) dalam bentuk pengucaoan syukur dalam penatalayanan (stewarship) alam semesta dalam wujud yang kongkrit dan kontiniu (Mat. 25:21)
Alinea III. Berbicara mengenai karya Roh Kudus yang menghidupkan persekutuan. Berbicara tentang keesaan. Disinilah panggilan GMKI untuk bersaksi tentang keesaan. Tetapi keesaan bukan merupakan tujuan, tetapi keesaan adalah untuk bersaksi (Yoh. 17:21). Alinea I, II, III merupakan suatu kesatuan yang menunjuk kepada kepercayaan tentang trinitas. Ketiga alinea ini merupakan rumusan pengakuan iman yang “sederhana” tetapi telah memenuhi semua komponen yang dibutuhkan oleh pengakuan Kristen.
Alinea IV. Kata “makna” menunjukkna kesadaran akan apa yang terdapat dalam alinea I, II, III yang selanjutnya kesadaran tersebut berwiujud (implikasi) kepada warga gereja untuk melihat langsung tanggung jawabnya dalam sejarah bangsa negara Indonesia. Alinea ini menunjuk kepada kemampuan daya analisa para pendiri yang membuktikan keberadaan mereka sebagai manusia penganalisa. Ada empat hal yang harus dihadirkan sebagai wujud kesadaran itu yakni, kesehjahteraan, perdamaian, keadilan dan kebenaran ditengah tengah manusia dan alam semesta.
Alinea V. Menggambarkan tentang aspek kesejarahan dari GMKI. GMKI berawal disaat dimulainya pergutruan Tinggi di Indonesia, yang pergerakannya mengikuti irama kehidupan masyarakat Indonesia.

4. Tujuan Organisasi
Dengan meletakkan Alkitab sebagai dasar dari pergerakan ini, maka tujuan GMKI adalah dalam rangka perwujutan cinta kasih Allah. Dari alinea ke 4 pembukaan AD, telah memberi pengertian akan tujuan dari gerakan ini dan tujuan ini diperinci lagi dalam pasal 3 AD GMKI. Dengan tujuan tersebut, memang seolah-olah sesuatu yang utopis namun harus disadari bahwa tujuan tersebut telah menempatkan kongkritisasi dari pada dasar GMKI dalam pengertian luas. Dan tujuan ini mengarahkan karya (usaha) GMKI untuk mencerminkan Alkitab. Tujjuan organisasi mengandung tiga hal pokok sebagai elaborasi dari pengutusannya (pembukaan alinea IV, V) yakni. Ayat 1, sifat misionernya yang dalam istilah gerejani dikenal dengan “bersaksi” (marturia), Ayat 2, sifat oikumenisnya yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan ke-Esaan Gereja (Koinonia), Ayat 3, sifat kadernya, sebagai organisasi yang mempersiapkan pemimpin. Disini tampak keunikan dari organisasi GMKI dibanding dengan organisasi gerejani lainnya. Bentuk diakonia gereja oleh GMKI diterjemahkan dalam bentuk persiapan pemimpin Kristen bagi Gereja dan bangsa. Selain itu ayat 3 ini pula GMKI adalah sarana untuk mewujudkan kesehjahteraan, perdamaian, keadilan, dan cinta kasih ditengah tengah manusia dan alam semesta.

5.Unsur Organisasi
Yaitu bentuk bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai pernyataan dari kehadirannya. Dari rumusan pasal ini secara singkat menunjukkan dasar organisasi, artinya apa saja yang diusahakan oleh organisasi tidak boleh bertentangan dengan Alkitab sebagai dasarnya. Ajaran Alkitab yang mewarnai setiap kegiatan.

6.Status dan bentuk Organisasi
Pasal 5 ini terdiri dari dua ayat. Ayat 1 menyatakan bahwa GMKI adalah organisasi mahasiswa yang bersiffat gerejawi, ia berafiliasi dan seaspirasi dengan gereja karna dari sana ia lahir. Ayat 2 berbicara mengenai bentuk. Bentuknya adalah kesatuan. Berarti azas bukanlah federasi.

7. Alat perlengkapan Organisasi
Organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia disingkat GMKI (pasal 1 AD) dan berkedudukan di tempat pengurus pusat (ayat 2). Sedangkan di tiap tiap kota perguruan tinggi disebut cabang GMKI, yang salah satunyaadalah cabang Medan. Khusus Cabang Medan dan beberapa cabang GMKI lainnya dikenal pengurus Komisariat yang pengatirannya tidak terdapat didalam AD/ART GMKI. Komisariat ini secara struktur langsung dibawahi oleh Badan Pengurus Cabang. Cabang-cabang tersebut dibagi dalam 14 wilayah. Untuk menggerakkan roda organisasi , maka dibentuklah alat perlengkapan organisasi yang terdiri dari :
Kongres
Pengurus Pusat
Konperensi Cabang
Badan Pengurus Cabang

Kongres adalah Badan tertinggi di GMKI untuk mentapkan AD/ART GMKI, menetapkan garis besar program, menilai laporan umum Pengurus Pusat serta memilih Pengurus Pusat. Pengurus Pusat adalah pimpinan tertinggi GMKI. Kebijaksanaan dan program yang ditetapkan kongres akan dilaksanakan oleh Pengurus Pusat . Untuk tingkat cabang, badan tertinggi adalah konperensi cabang yang tugasnya adalah :
Menilai laporan BPC dalam melaksanakan keputusan kongres, keputusan Pengurus Pusat , dan keputusan konferensi cabang.
Menyusun program kerja, menetapkan Struktur, kebijaksanaan dan anggaran pendapatan dan belanja cabang.
Memilih Badan Pengurus Cabang ( Pasal 5 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga GMKI )
IV. Dala rangka memperlancar roda organisasi baik ditingkat pusat maupun cabang, maka dibuatlah pasal 12 Anggaran Rumah Tangga GMKI yang memungkinkan adanya pengaturan selanjutnya mengenai segala sesuatu yang belum diatur dalam AD / ARTGMKI oleh keempat badan badan tersebut sesuai dengan hirarkinya. Dengan demikian GMKI mempunyai

Sejarah GMKI

SEJARAH GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONSIA

PENDAHULUAN

Sejarah bagi manusia ( individu maupun Kelompak) adalah sebuah rangkaian kejadian atau peristiwa yang dialami dalam kurun waktu tertentu. Rangkaian yang dimaksud menyangkut bagaimana individu atau kelompok dalam mempertahankan eksistensinya dan memberikan konstribusi bagi suatu peradaban pada jamannya. Dalam sejarah kita juga dituntut memahami kerangka berpikir dan bertindak yang diambil dalam menghadapi dinamika – dinamika yang terjadi.
GMKI sebagai organisasi yang lahir 54 tahun yang lalu telah menjalankan suatu rangkaian sejarah sendiri. Sebagai calon – calon anggota GMKI maka sejarah GMKI merupakan materi Wajib yang harus dipahami dan dikaji sebagai bekal untuk mengambil langkah dan tindakan ketika memasuki organisasi ini. Sejarah GMKI tidaklah hanya sebatas menghapal tanggal dan nama –nama tokoh ataupun tempat kejadian tetapi juga harus memahami mengapa kejadian ataupun tindakan tersebut terjadi.
Sampai saat ini tulisan baku tentang sejarah GMKI belun ada, yang ada hanyalah menuskrip sejarah GMKI yang ditulis oleh WB Sijabat, Tarianto, dan RZ Leiriza yang merupakan senior GMKI yang aktif pada Zamannya. Ada juga tulisan yang lain yaitu beberapa tesis dan tugas akhir mahasiswa STT Jakarta tetapi jika dibandingkan dengan banyaknya kejadian dan panjangnya waktu maka bahan – bahan tersebut belumlah mencukupi.
PERIODEISASI SEJARAH GMKI

Adapun periodeisasi sejarah dalam kehadiran GMKI adalah :
CSV Op Java ( 1932 – 1942 )
PMKI ( 1945 – 1950 ) dan CSV Baru ( 1946 – 1950 )
GMKI ( 1950 sampai sekarang

1. CSV Op Java
Tokoh yang tidak dapat dilupakan perannya dalam kelahran CSV OP java adalah aktivis WSCF Ir. C.L van Doorn. Beliau adalah seorang sarjana kehutanan yang aktif mempelajari ilmu – ilmu sosial dan ekonomi pertanian bahkan sampai ajalnya ia juga memperoleh gelar Dominee dalam bidang theologia. C.L Van Doorn tiba di Batavia tahun 1921, Ketika itu Dia belum memahami karakter, budaya dan situasi bangsa Indonesia saat itu sehingga ia memutuskan belajar untuk memahaminya dengan bekerja dikantor Volksrediet Purworejo.
Munculnya mahasiswa di Indonesia seiring dengan berdirinya Perguruan Tinggi yang ada dipulau Jawa diantaranya adalah School Tot Opleiding Van Indische Artsen ( STOVIA ) di Batavia tahun 1910 – 1924, Sekolah Tinggi Teknik di bandung tahun 1920, Sekolah Tinggi Hewan di Bogor tahun 1914 dan Sekolah Hakim Tinggi di Jakarta tahun 1924. Pada tahun 1924 terbentuklah Batavia CSVdi Batavia yang merupakan CSV pertama yang ada, kemudian mahasiswa yang adadiSurabaya dalam kurun waktu 1935 – 1927 berkumpul dan membentuk Jong indie. Aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh kedua kelompok ini adalah Penelaan Alkitab dan Kelompok kecil dan diskusi seputar kehidupan sosial yang ada secara aktif dan intens.
Pada bulan Desember 1932 ketika orang risten sedang merayakan natal kelompok – kelompok ini mengadakan konprensi di kalirung dan hasilnya dibentuklah Christelijke Studente Vereening Op java ( CSV Op Java ) pada tanggal 28 desembar 2932 dan saat itu dipilih Dr. J. Liemena sebagai ketua dan Ir. C.L Van Doorn sebagai sekretaris.
Peristiwa lain yang tidak kalah penting yang mempengaruhi CSV Op Java ialah kehadiran Dr. John R. Mott pada tahun 1926, beliu merupakan tokoh pendiri dari World Student Cristian Federation yang didirikan pada tahun 1885 di Swedia. Kehadirannya di Indonesia merupakan tonggak sejarah bagi kelahiran CSV Op Java dimana berkat bantuannya CSV Op Java diberi kepercayaan oleh WSCF untuk menjadi tuan rumah penyelenggraan Konprensi GMK – GMK se-Asia 1933 di citerup. Pada saat konprensi ini CSV Op Java diterima menjadi Corresponding Member dari WSCF, dimana keanggotaan WSCF ada 3 yaitu:
Pioneering Movement
Corresponding Movement
Affliated Movment (m Full Member )

Jumlah anggota pada era – 1930ansekitar 90 orang yang tersebar dikota – kota yang baru ada Perguruan Tingginya. Sekalipun kecil dan lemah namun CSV Op Java telah berhasil meletakkan dasar pembinaan kepada mahasiswa Kristen di Indonesia yang selanjutnya dilanjutkan oleh GMKI. Ada dua ospek yang merupakan benang biru yang dilahirkan oleh CSV Op Java ialah kerjasama GMK – GMK se-Asia ( oekumenisme ) dan rasa semangat persatuan nasional ( nasionalisme )
Habis masa eksistensi CSV Op Java ketiak jepang masuk ke Indonesia maka semua organisdasi – organisasi bentukan belanda dibubarkan dan dilarang untuk beraktifitas maka tahun 1942 CSV Op Java praktis tidak ada lagi dan tidak beraktifitas lagi.
2. PMKI dan CSV baru ( Masa Revolusi Kemerdekaan RI 1945 )
Dalam suatu pertemuan pada tahun 1945 di STT Jakarta mahasiswa – mahasiswa Kristen saat itu membentuk organisasi mahasiswa Kristen yang dimaksud untuk menggantikan CSV Op Java yang bernama Perhimpuna Mahasiswa Kristen Indonesia ( PMKI ). Saat itu Dr. J. Leimana ditetapkan sebagai ketua dan Dr. O. E. Engelen sebagai sekretaris.
Kegiatan yang dilakukan PMKI tidak terlalu berbeda dengan yang dilakukan oleah CSV Op Java, penelaan Alkitab dalam kelompok – kelompok kecil merupakan kegiatan utamanya disamping studi – studi tentang keadaan nasional dan ideology bangsa saat itu. Tidak lama setelah lahirnya PMKI, diawal tahun 1946 muncul suatu organisasi yang baru yang bernama CSV. CSV baru sebenarnya bukanlah tandingan dari PMKI hanya CSV ini lebih berorientasi kepada “ Pemerintahan pendudukan Belanda “ sehingga dalam gerakan dan aktifitasnya sering terjadi pertentangan – pertentangan. Ditengah pertentangan – pertentangan dan probelatikanya masing – masing maka ada dua kesamaan diantara kedua organisasi ini, sama berusaha dan berjuang untuk :
Perealisasin Iman dalam Yesus Kristus sebagai sebuah persekutuan
Menjadi saksi kristus dalam dunia mahasiswa

3. GMKI yang melanjutkan Misi dan Eksistensinya
Menurut Tarianto, BA pada masa keberadaan GMKI dibagi menjadi :
a. Masa Perkembangan ( 1950-1960 )
Dengan berakhirnya pertentangan antara Indonesia dan Belanda maka berakhir pula pertentangan antara PMKI dan CSV pada akhir tahun 1949.Puncak dari akhir pertentangan tersebut ialah pada saat pertemuan di Jl Teuku Umar 36 Jakarta ( rumah Dr J. Leimena ) tanggal 9 Februari 1950.Wakil-wakil dari kedua organisasi tersebut sepakat untuk meleburkan diri dan bergabung bersama dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI ).Sebuah catatan sejarah yang sangat tinggi nilainya bagi gereja dan negara, saat proses proklamasi kehadiran GMKI dipilih Dr J. Leimena sebagai ketua sementara sampai diadakannya Kongres yang pertama dan pada kesempatan itu Leimena berpidatao yang diantaranya berbunyi :
“ Tindakan ini adalah tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen Khususnya. GMKI menjadi pelopor semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakkan di Indonesia. GMKI menjadilah pusat, sekolah latihan ( Leader School ) dari orang – orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu mengenai kepentingan dan kebaikan bangsa Indonesia. Persekutuan dalam Kritus tuhannya. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam nusa dan bangsa Indonesia, sebagai bagian dalam iman dan roh, ia berdiri dalam dua Proklamasi : Proklamasi kemerdekaan dan Proklamasi Tuhan Yesus dengan injilnya, ialah injil kehidupan, kematian, dan kebangkitan.
Mulai dari sana GMKI melanjutkan perjuangan dan pengembangan organisasinya dengan melakukan kongres dan melakukan pengembangan cabang – cabang. Tahun 1953 GMKI Cabang Medan dibentuk bersama – sama dengan Cabang Bogor dan pada tahun ini pula GMKI melalui General Assembly WSCF di Nasrapur India GMKI resmi diterima sebagai affield Movement ( Full Member ) WSCF. Periode awal ini sampai 1960 disebut sebagai fase perkembangan organisasi dengan mengadakan pembentukan cabang – cabang baru.
Masa Konsolidasi ( 1960 – 1970 )
Pada era ini terjadi suatu pergolakan Nasinal yang Pokok persoalannya ialah persoalan Struktur negara dan kepemimpinan nasional. Sikap yang diambil oleh Pengurus Pusat GMKI terkesan lamban karena yang wacana yang ada pada Pengurus Pusat itu pergantian atau pergerseran Soekarno sebagai Presiden belum bisa dilakukan tanpa pergeseran Pancasila dan UUD 1945. Setelah terjadi kesepakatan untuk tidak terjadi pergeseran Pancasila dan UUD 1945 barulah GMKI menyetujui pembubaran PPMI dan menyetujui pembentukan KAMI. Melihat kelambanan Pengurus Pusat saaat banyak anggota GMKI yang melakukan Protes dengan melakukan aksi coret – coret menuntut percepatan sikap Pengurus Pusat GMKI saat itu. Kelambana Pengurus Pusat GMKI saat itu tidak sedikit banyak mempengaruhi cabang – cabangnya dalam mengambil langkah, namun untuk cabang Medan Aktifis GMKI Medan saat itu ikut berperan Aktif di KAMI bahkan menjadi Garda depan dari pergerakan mahasiswa saat itu.
Pada era ini GMKI dengan dinamika internalnya disibukkan untuk melakukan konsolidasi organisasi dimana terjadi pertentangan Pengurus Pusat GMKI dan cabang – cabang saat ini maka dari kongres ke kongres terjadi perubahan – perubahan dalam diri GMKI diantaranya Anggaran Dasar GMKI/Anggaran Rumah Tangga GMKI yang perubahan tata organisasi GMKI dari yang desentralisasi menjadi sentralisasi.
Masa Pengutusan
Setelah Soeharto menggantikan soekarno dengan pemerintahan Orde barunya, maka saat itu bulan madu antara militer dan mahasiswa yang sebelumnya terjadi berakhir. Hal ini tampak dengan pembubaran KAMI, organisasi mahasiswa Ekstra kampus HMI, GMKI, PMKRI, PMII, GMNI mengadakan pertemuan diCipayung pada tanggal 22 Januari 1972 dan penandatanganan kesepakatan yang dikenal dengan nama Kesepakatan Cipayung dan kelak kelompok ini disebut dengan Kelompok Cipayung dimana tema yang diambil pada petrtemuan kelompok ini adalah “ Indonesia yang dicitakan “. Kelompok Cipayung ini adalah kelompok yang sifat iniformal yang tidak mempunyai struktur dan tata organisasi lainnya.
Pada tanggal 23 Juli 1973 kelompok cipayung memprakarsai pembentukan Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI ) yang merupakan organisasi gabungan kepemudaan yang mempunyai tujuan untuk melibatkan pemuda berperan serta dalam pembangunan dan juga untuk menghindarkan pengkotak – kotakan semu antara pemuda. Akhir tahun 1970-an ketika Daeod Joesoef mengeluarkan NKK/BKK yang melarang organisasi ekstra untuk melakuakan segala macam aktifitas didalam kampus dan juga pembubaran Dewan Mahasiswa, maka ini sangat mempengaruhi GMKI dalam melakukan pembinaan dan konsolidasi kepada anggotanya dimana sebelumnya pembinaan kepada anggota GMKI dilakukan langsung di dalam kampus. Sejak itu timbul ide dan Strategi yang dipakai GMKI dengan membentuk KMK Atau PMK yang diharapkan ini mampu menjadi perpanjangan tangan GMKI dalam melakukan pembinaan anggota dalam kampus, namun seiring waktu berlalu, strtegi ini seolah - olah bukan lagi Strategi , mungkin ini disebabkan oleh perbedaan pemahaman Theologia.
Disaat era 90-an kekritisan organisasi ekstra mulai dipertanyakan secara lembaga, mungkin ini disebabkan oleh suatu sistem organisasi yang mapan atau birokarasi Organisasi yang sangat panjang dalam mengambil sikap. Kader – kader GMKI dan organisasi lainnya fungsinya langsung selaku kontrol sosial dan kekuasaan. Sampai jatuhnya soeharto peran organisasi ekstra khususnya GMKI tidak banyak secara lembaga tetapi kader – kader GMKI banyak dan cukup aktif sebagai penggerak dalam pergerakan mahasiswa saat itu.
Memasuki era pemerintahan Habibie, Abdul Rahman Wahid dan Megawati yang kita sebut sebagai era reformasi, GMKI mencoba untuk eksis menjadi organisasi kader dan organisasi mahasiwa sebagai kontrol pemerintah dan sosial walaupun dalam aksinya kita analisa kembali sejauh mana peran dan kekritisan yang diambil oleh GMKI dalam melakukan perannya terasebut.

PENUTUP
Demikianlah sejarah singkat Gerakan Mahasiswaw Kristen Indonesiaini disampaikan, ditengah-tengah keterbatasan bahan sebagai rujukan kiranya ini dapat membantu kita khususnya calon-calon anggota baru untuk menjadi semangat dalam menciptakan sejarah baru yang lebih mengarahkan peran serta kita dalam pencapaian tujuan dan visi organisasi sebagai mana telah dicetuskan oleh pendahulu-pendahulu kita.
Syalom.....

GMKI FEDITA USU M.B. 2008-2009

KETUA : AMSAL TAMBUN

SEKRETARIS : HENRICO SIMANJUNTAK

BENDAHARA : ROSNA HUTABARAT

WAKIL KETUA : ROSALINA SIBURIAN

WAKIL SEKRETARIS PKK : REMINCHE MUNTHE

WAKIL SEKRETARIS ORKOM : MELY SIAHAAN

WAKIL SEKRETARIS AKSPEL : MELY SILABAN

BIRO UMUM : - GIVEN

-LISBETH SIMANJUNTAK


Pengurus Komisariat GMKI FEDITA USU

Syaloom.............!!!!