Minggu, 18 Januari 2009

Perempuan Indonesia Rentan Osteoporosis

Kaum perempuan di Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium per hari. Ini berarti asupan mereka kurang dari 50 persen rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko terkena osteoporosis pada perempuan di Tanah Air.


"Untuk itu, kami terus berkomitmen untuk melawan osteoporosis dengan menginvestasikan lebih dari 40 juta dollar AS untuk riset kesehatan tulang secara ekstensif demi menghasilkan produk yang memberi manfaat optimal bagi kesehatan tulang," kata Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia Maspiyono Handoyo, dalam siaran pers, Jumat (16/1), di Jakarta.

Untuk membantu mengurangi risiko osteoporosis, lanjut Maspiyono, kita dapat mengonsumsi makanan yang cukup, kebiasaan yang sehat dan olahraga yang tepat. Pencegahan dapat mengurangi risiko kehilangan sel tulang. Makin cepat melak ukan langkah pencegahan, maka semakin baik hasilnya. "Salah satu cara mencegah osteoporosis adalah konsumsi kalsium cukup. Massa tulang amat dipengaruhi oleh kalsium karena 98 persen dari kalsium tersimpan dalam tulang," ujarnya.

Dosis kalsium yang diperlukan tubuh menurut kelompok umur adalah, anak-anak umur 4-8 tahun 800 mg kalsium per hari, remaja usia 11-18 tahun 1.300 mg kalsium per hari. Adapun perempuan dewasa, perempuan hamil dan menyusui usia 19-50 tahun butuh 1.000 mg kalsium per hari, perempuan dewasa usia di atas 50 tahun butuh 1.200 mg per hari. Sementara pria dewasa di bawah usia 50 tahun butuh 1.000 mg per hari sedangkan usia di atas 50 tahun memerlukan 1. 200 mg per hari.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007 yang dilakukan Universitas Otago, New Zealand, bekerja sama dengan SEAMEO TROPMED RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia, menunjukkan perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium perhari atau kurang dari 50 persen rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan.

Asupan yang kurang dari 50 persen rekomendasi harian tersebut juga terjadi di 9 negara di Asia. Padahal kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah 1.000-1.200 miligram. Kondisi ini menyebabkan banyak perempuan berisiko tinggi terserang pengeroposan tulang atau osteoporosis. Data kepadatan tulang yang dianalisis Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor tahun 2005 menunjukkan, 2 dari lima orang Indonesia berisiko menderita osteoporosis.

Osteoporosis adalah turunnya kepadatan tulang disertai dengan meningkatnya risiko patah tulang. Osteoporosis dapat mengenai semua tulang, tetapi yang tersering adalah tulang pergelangan tangan, tulang belakang dan tulang panggul. Masalahnya, p engeroposan tulang merupakan salah satu penyakit yang timbul tanpa disertai gejala sehingga perlu diwaspadai sejak dini.

Kaum perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis karena berkurangnya hormon estrogen terutama pada masa menopause. Oleh karena itu, penting bagi seorang perempuan untuk mencapai kepadatan tulang maksimalnya di puncak massa tulang pada usia 25-30 tahun, dengan mengonsumsi cukup kalsium, dan berolahraga dengan beban secara teratur sejak dini.

Data International Osteoporosis Foundation (IOF) memperlihatkan, 50 persen dari kejadian patah tulang panggul di dunia akan terjadi di Asia pada tahun 2050. Osteoporosis tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga mengintai pria. IOF menyatakan, 20-25 persen dari kasus patah tulang panggul akibat osteoporosis terjadi pada pria. Risiko terjadinya patah tulang karena osteoporosis pada kehidupans eorang pria berusia 50 tahun ke atas adalah 30 persen, persentase yang hampir sama besarnya dengan risiko terjadinya kanker prostat.